Stop..!!! Jangan Makan Saat Stres, Bisa Bikin BB Naik, lho

makan saat stres

Topmetro.News – Makan saat stres, ternyata tidak disarankan. Tapi saat hari penuh tekanan dan memicu stres, bagi sebagian orang makanan bisa menjadi “penyelamat” untuk membuat diri merasa lebih baik. Tapi sebenarnya hal itu tak dianjurkan, soalnya ketika Anda makan saat stres, rentan bikin berat badan naik.

Makan Saat Stres, Memang Pengaruhi Nafsu

Setiap orang bisa mengalami stres, entah akibat pekerjaan, keluarga, beban kerja, finansial, percintaan, dan lain-lain. Selain dapat memperkeruh suasana hati, stres juga bisa memengaruhi nafsu makan.

Saat sedang stres, ada sebagian orang yang berat badannya turun. Namun celakanya, ada lagi sebagian yang nafsu makannya justru meningkat saat stres, sehingga berat badan malah naik.

Penyebab Berat Badan Naik

Beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan berat badan saat sedang stres antara lain:

Perubahan Hormon

Ketika Anda stres, kadar kortisol (hormon stres) di dalam tubuh akan meningkat. Hormon ini penting untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman atau bahaya ketika Anda dalam kondisi stres, dan memerintahkan tubuh untuk makan lebih banyak demi menimbun kalori.

Sebaliknya, saat stres kadar hormon insulin akan menurun, sehingga menyebabkan kadar gula darah berkurang. Akibatnya, timbul keinginan untuk mengonsumsi comfort food yang cenderung tinggi gula dan lemak.

Comfort food, sebagaimana disiarkan jaringan berita nasional JPNN menyebutkan, makanan yang menawarkan nilai nostalgia atau sentimental dan mungkin memiliki kecenderungan tinggi kalori, karbohidrat, lemak atau persiapan sederhana.

Sisi nostalgia ini bisa spesifik pada tiap individu, atau berbeda-beda pada budaya tertentu. Misalnya, jika comfort food Anda adalah martabak manis keju, setelah memakannya Anda akan lebih tenang, terhibur, stres pun mereda. Sehingga, banyak orang yang menjadikan makan enak dalam jumlah banyak sebagai pelarian dari stres.

Akibatnya, semakin lama dan parah seseorang mengalami stres, maka kadar kortisol akan semakin meningkat, yang diiringi dengan nafsu makan junk food, hingga akhirnya naiknya berat badan tak terelakkan lagi.

Sebuah penelitian tahun 2015 menemukan bahwa stres juga dapat menurunkan laju metabolisme pada wanita. Makanan yang dikonsumsi akan lebih lama dicerna dan tidak efisien saat diubah menjadi energi. Akhirnya, kelebihan kalori tersebut akan ditumpuk menjadi timbunan lemak dalam tubuh.

Ubah Pola Makan

Umumnya, saat stres Anda jadi susah tidur, akhirnya jadi begadang. Saat mata masih melek tengah malam (yang seharusnya ini adalah waktu tidur), Anda akan mudah merasa lapar dan tergoda untuk ke dapur untuk mengambil camilan atau justru makan berat.

Tak lama setelah makan, Anda pun tidur. Belum sempat dibakar menjadi energi (karena Anda tidak banyak beraktivitas pada malam hari), kalori dari makanan tersebut akhirnya menumpuk menjadi lemak.

Karena begadang, Anda pun jadi sulit bangun pagi sehingga melewatkan sarapan. Kebiasaan ini juga bisa mengakibatkan peningkatan berat badan. Anda akan merasa lapar sebelum jam makan siang, sehingga tergoda untuk ngemil, atau bisa juga makan lebih banyak saat makan siang.

Jarang Berolahraga

Hal terakhir yang ingin dilakukan saat sedang stres yakni berolahraga. Anda cenderung menjadi lebih malas atau tak sempat berolahraga. Akibatnya, kelebihan energi yang didapat dari makanan tak dapat dibakar.

Kondisi stres terkadang tidak bisa dihindari. Jika Anda mengalaminya, jangan sampai takluk oleh keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat apalagi sampai mengonsumsi makan yang berlebihan.

baca juga | SIMAK, INI 6 TIPS CARA MENURUNKAN BERAT BADAN

Seperti disiarkan topmetro.news sebelumnya, usai berpuasa sebulan penuh di Ramadan, menikmati aneka makanan di Hari Idulfitri atau Lebaran, masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Menurunkan berat badan menjadi salah satu target yang diinginkan.

Selain olahraga, dan atau mengatur asupan makanan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar berat badan bisa turun dengan efektif. Di antaranya, bagaimana menghindari minuman latte yang kalorinya lebih banyak dan menggantinya dengan teh herbal.

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment